Buku Chairul Tanjung
Buku Chairul Tanjung
Buku dalam segel, harga Rp. 20.000
Pak Chairul Tanjung termasuk dalam daftar orang terkaya di dunia menurut versi Forbes, ayo segera ikuti kisahnya.
Dari selembar kain batik halus milik ibunya, 31 tahun lalu, Chairul Tanjung atau CT kini mampu menyediakan pekerjaan bagi sekitar 75.000 orang di berbagai perusahaan miliknya. Kalau rata-rata karyawan itu anggota keluarganya empat orang, maka sekitar 300.000 orang hidup dari berbagai kegiatan usahanya.
******
”Chairul, uang kuliah pertamamu yang Ibu berikan beberapa hari lalu Ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus Ibu. Belajarlah dengan serius, Nak.” Kata-kata yang diucapkan Hj Halimah, ibunda Chairul, itu masih terngiang jelas dan menyentuh kalbu yang paling dalam.
Ia tidak menyangka ibunya terpaksa melepas kain batik halus simpanan untuk membiayai ongkos masuk kuliahnya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI) tahun 1981. Padahal Chairul yakin, kain batik itu adalah harta paling berharga yang kala itu dimiliki ibundanya.
”Di satu sisi, saya terpukul dan terharu mendengar hal itu. Namun, dari situlah saya bertekad tidak akan meminta uang lagi kepada ibu. Saya harus bisa memenuhi biaya kuliah sendiri,” kata Chairul.
”Tangan emas” dibuktikannya saat mengambil alih kembali Bank Mega tahun 1996. Saat itu Bank Mega tengah sakit keras dengan saldo merah di Bank Indonesia mencapai Rp 90 miliar. Sebesar 90 persen di antaranya merupakan kredit macet. Hasilnya, tahun 2011 Bank Mega masuk jajaran 12 bank di Indonesia dengan aset Rp 62 triliun.
Stasiun televisi TransTV dan Trans7 dibawanya menjadi favorit masyarakat dengan program yang dikelola sendiri oleh para personelnya. Pusat hiburan masyarakat di Makassar dan Bandung, seperti Trans Studio, pun dalam waktu singkat menjadi kawasan idola masyarakat Indonesia.
*******
Sosok CT (Chairul Tanjung) mengingatkan konsep filosofis "dari tiada menjadi ada" . Di tangan CT, konsep itu menjadi riil. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, CT berhasil menciptakan sekian usaha baru yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan banyak orang. Di antaranya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 75.000 karyawan dan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional. - Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas
Buku dalam segel, harga Rp. 20.000
Pak Chairul Tanjung termasuk dalam daftar orang terkaya di dunia menurut versi Forbes, ayo segera ikuti kisahnya.
Dari selembar kain batik halus milik ibunya, 31 tahun lalu, Chairul Tanjung atau CT kini mampu menyediakan pekerjaan bagi sekitar 75.000 orang di berbagai perusahaan miliknya. Kalau rata-rata karyawan itu anggota keluarganya empat orang, maka sekitar 300.000 orang hidup dari berbagai kegiatan usahanya.
******
”Chairul, uang kuliah pertamamu yang Ibu berikan beberapa hari lalu Ibu dapatkan dari menggadaikan kain halus Ibu. Belajarlah dengan serius, Nak.” Kata-kata yang diucapkan Hj Halimah, ibunda Chairul, itu masih terngiang jelas dan menyentuh kalbu yang paling dalam.
Ia tidak menyangka ibunya terpaksa melepas kain batik halus simpanan untuk membiayai ongkos masuk kuliahnya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (UI) tahun 1981. Padahal Chairul yakin, kain batik itu adalah harta paling berharga yang kala itu dimiliki ibundanya.
”Di satu sisi, saya terpukul dan terharu mendengar hal itu. Namun, dari situlah saya bertekad tidak akan meminta uang lagi kepada ibu. Saya harus bisa memenuhi biaya kuliah sendiri,” kata Chairul.
”Tangan emas” dibuktikannya saat mengambil alih kembali Bank Mega tahun 1996. Saat itu Bank Mega tengah sakit keras dengan saldo merah di Bank Indonesia mencapai Rp 90 miliar. Sebesar 90 persen di antaranya merupakan kredit macet. Hasilnya, tahun 2011 Bank Mega masuk jajaran 12 bank di Indonesia dengan aset Rp 62 triliun.
Stasiun televisi TransTV dan Trans7 dibawanya menjadi favorit masyarakat dengan program yang dikelola sendiri oleh para personelnya. Pusat hiburan masyarakat di Makassar dan Bandung, seperti Trans Studio, pun dalam waktu singkat menjadi kawasan idola masyarakat Indonesia.
*******
Sosok CT (Chairul Tanjung) mengingatkan konsep filosofis "dari tiada menjadi ada" . Di tangan CT, konsep itu menjadi riil. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya, CT berhasil menciptakan sekian usaha baru yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya, dan banyak orang. Di antaranya menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 75.000 karyawan dan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional. - Jakob Oetama, Pemimpin Umum Harian Kompas